Selamat datang di http://adimasbintangratnayani.blogspot.com

Laman

Senin, 26 April 2010

The Transformation of Chelsea fans


Klub ini telah bertransformasi, dari klubnya para bonek menjadi klubnya orang-orang kaya di London Barat. Dari klub yang cuma diisi pemain lokal, menjadi klub yang penuh bintang-bintang mahal kelas dunia.

Dari klub yang tadinya cuma ditonton oleh pekerja kerah biru, menjadi klub yang dipuja para esmud, bankir, direktur, dan kaum profesional kelas menengah atas, pekerja kerah putih.

Singkat kata, Chelsea yang sekarang, adalah klub sepakbola kosmopolitan.
Bila kita membandingkan Chelsea di masa lalu, terutama saat sebelum datangnya pemilik baru, konglomerat Rusia Roman Abramovic, memang terlihat kontras. Klub ini, semula, dikenal sebagai biangnya para hooligan.
Gambaran itu dapat ditelusuri dari cerita Alan Garrison. Ia seorang pelopor hooligan di klub itu. Dan boleh jadi, Alan lah yang menciptakan gaya berkelahi para hooligan di dalam persepakbolaan Inggris.
Kesimpulan itu tidaklah terlalu mengada-ngada.

Dulu, kata Alan, diantara 10 ribu fans Chelsea, 6 ribu diantaranya datang ke stadion bukan untuk menyaksikan pertandingan, melainkan untuk tawuran. Salah satu biangnya, adalah dirinya sendiri!

Nama Alan tertulis di dalam situs Chelsea. Lembaran hidupnya dijalani bersama klub pujaannya itu, sehingga membuat Chelsea harus menyediakan satu halaman khusus untuk menceritakan siapa Alan.
Sejak usia 5 tahun, Alan sudah diajak ayahnya untuk menyaksikan pertandingan Chelsea. Melihat antusiasme dan fanatisme penonton, saat itu, ia merasa terharu. Melangkah ke usia remaja, Alan makin gandrung bergabung dengan para penonton bola.

Ada alasan khusus mengapa dia merasa cocok berada di dalam kerumunan penggemar Chelsea. Tak lain, adalah karena Alan adalah sosok manusia yang terasing dari budayanya.

Ayah Alan adalah orang Jerman yang dinas di ketentaraan SS Nazi Hitler. Dan ibunya, seorang Yahudi yang berprofesi sebagai perawat. Dapat dibayangkan bukan, bagaimana terbuangnya Alan? Karena, seperti diketahui, Hitler anti Yahudi.

Tak ayal, sebagai anak dari ayah Jerman ibu Yahudi, maka Alan sejak kecil telah menjadi olok-olokan rekan-rekan sebayanya. Seringkali ia diledek oleh teman-teman sepermainannya, "dasar Yahudi dungu!" dan dilanjutkan dengan, "anak Nazi Jerman brengsek!"

Nah, dengan masa lalu yang penuh ejekan seperti itu, terbayanglah, bagaimana anak yang sering diledek itu membutuhkan komunitas baru dimana dia bisa membuat identitas baru tentang dirinya, dan melupakan garis genetikanya.

Dan itu, hanya bisa didapatnya dari tribun stadion Stamford Bridge. Namun, di dalam kamus pergaulan penonton bola kala itu, yang paling disukai kawan adalah yang paling mampu berkelahi melawan fans tim lawan.

Pengalaman pertama Alan, terjadi di tahun 1963, saat usianya 16 tahun. Dengan penuh rasa bangga, Alan mengenang masa itu. Ia melepaskan sebuah tendangan ke arah pria-pria kekar yang usianya 30-an, fans Burnley. Tapi, serangan balik rupanya lebih dahsyat. Alan dipukul roboh hingga nyaris mematahkan lehernya.

Kapok kah dia? Ternyata pengalaman itu justru membuat Alan dan kawan-kawannya memiliki tekad yang lebih kuat, untuk melakukan serangan balasan. Tak tanggung-tanggung tekad itu, Alan dan belasan holigan muda menyusup ke kubu Burnley, menyamar untuk bisa melakukan aksi balas dendam di kandang lawan.

Dan dapat begitulah seterusnya cerita kebrutalan Alan dan kawan-kawan hooligannya, hingga Alan kemudian, secara alami, naik menjadi pimpinan hooligan Chelsea.

PADA dekade 1970-an hingga 1980-an, Alan membuat Chelsea menjadi klub yang paling disegani, dalam hal tawuran. Sehingga,seringkali, karena ulahnya itu, ia harus berulangkali keluar masuk penjara. Anehnya, itu justru membuat ia bangga, dan diakui oleh para hooligan lainnya.

Saking brengseknya Alan dan ribuan fans hooligan Chelsea, oleh pemilik klub pada tahun 1983, Stamfor Bridge pernah diusulkan agar pagar pembatas penonton (dulu masih ada pagar) dialiri listrik 12 volt! Maksudnya, supaya mereka tidak merangsek ke dalam stadion untuk berbuat anarkis saat Chelsea sedang menjamu tamunya.

Tapi, tentu saja, usulan itu, dari segi kemanusiaan, sama artinya dengan membuat para penonton bola seperti halnya binatang buas yang harus dikandangi! Dan tentu saja, itu sangat melanggar HAM, bukan?
Nah, begitulah setidaknya gambaran singkat betapa brengseknya fans Chelsea dulu, di eranya Alan Garrison itu. Meski hebat dalam tawuran, prestasi Chelsea jeblok, jauh dibawah klub-klub sekota seperti Arsenal maupun Tottenham Hotspurs.

Transformasi Chelsea mulai terjadi pada tahun 1990-an. Didorong oleh situasi nasioal persepakbolaan Inggris, menyusul tragedi di Stadion Hillsborough, Sheffield, yang menewaskan 95 orang, saat berlangsungnya partai final Piala FA antara Liverpool vs Nottingham Forest.

Kejadian itu memaksa pemerintah Inggris untuk memperketat aturan di stadion, termasuk soal pagar, dan penonton. Dan oleh karena aturan tersebut, mau tidak mau, Chelsea harus membuka diri terhadap masuknya investor dari luar klub tersebut.

Perlahan tapi pasti, Chelsea mulai bebenah diri. Harga tiket pertandingan dinaikkan, sehingga perlahan tapi pasti terjadi pergeseran market, penggemar yang datang ke stadion. Chelsea yang dulunya adalah klub para buruh, berubah menjadi klubnya orang-orang kaya. Pemain-pemain asing mulai berdatangan ke klub itu. Pelatih dari Belanda dan Italia dimasukkan. Dan seterusnya, hingga kemudian Roman Abramovic makin membuat Chelsea menjadi klubnya para bintang-bintang dunia, seperti hari ini.

Terhadap Chelsea yang kosmopolit ini, apa yang dirasakan penggemar seperti Alan? Dia cuma bisa berkata kecut, "Sekarang ini, orang-orang pergi ke pertandingan hanya untuk mengatakan, 'lihat saya keren'. Saya nonton Chelsea."
Kini penggemar seperti Alan, tak bisa berbuat neko-neko lagi. Ketika berada di Stadion Stamford Bridge, jangankan tawuran, berjingkrak-jingkrakan saja pasti akan ditatap sinis oleh kelompok penggemar baru yang berasal dari kelas menengah atas London Barat.

Menonton sepakbola, tidak lagi bisa menyalurkan bakat hooligan Alan dan kerumunannya. Barangkali, saat ini, Alan kembali merasakan keterasingan di tengah komunitasnya, sama seperti ketika dulu dia merasa terasing sebagai peranakan Jerman-Yahudi.

Biografi Frank Lampard


Frank Lampard adalah seorang pemain sepakbola yang berasal dari Inggris, sampai sekarang ia masih bermain bersama klub papan atas Chelsea. Pemakai nomor punggung 8 sebelumnya pernah bergabung dengan West Ham United dan Swansea City. Lampard memiliki tendangan keras dan akurat, ia sering menghasilkan gol-gol dari luar kotak pinalti. Lampard dilahirkan di Romford, Havering, Inggris pada 20 Juni 1978 dengan nama lengkap Frank James Lampard Jr. Bapaknya Frank Lampard Sr. adalah mantan pesepakbola Inggris yang bergabung bersama klub West Ham United. Sepupu Lampard, Jamie Redknapp, pernah bermain membela Southampton FC, Tottenham Hotspur, Liverpool FC, dan AFC Bournemouth sebelum akhirnya pensiun pada tahun 2005 karena sering mengalami cedera. Lampard memperistri seorang model Spanyol bernama Elen Rives yang telah memberinya seorang bayi perempuan bernama Luna Coco Patricia Lampard yang lahir pada tanggal 22 Agustus 2005.

Karir Klub :
Tanggal 31 januari 1996 adalah debut Lampard bersama West Ham United pada saat berhadapan dengan Coventry City FC. Pada musim 1996-1997 ia banyak duduk dibangku cadangan. Ia mengalami cedera parah patah tulang pada saat melawan Aston Villa pada tanggal 15 Maret 1997 yang membuatnya harus beristirahat cukup lama. Gol pertama Lampard untuk West Ham United adalah saat melawan Barnsley. Pada musim berikutnya 1998-1999 Lampard masuk tim reguler, ia bermain dengan baik sepanjang musim. Joe Cole, Rio Ferdinan, Michael Carrick adalah rekan setimnya kala itu.

Klub London Chelsea berhasil menggaet Lampard dari West Ham dengan nilai kontrak sebesar £11 juta pada tanggal 15 Mei 2001. Debut Lampard bersama Chelsea adalah tanggal 26 Juni 2001 saat pertandingan pra-musim melawan Leyton Orient dan mencetak gol pertamanya pada pertandingan pra-musim lain melawan Northampton Town. Debutnya dalam Liga Premiership adalah pada tanggal 19 Agustus 2001 saat Chelsea ditahan imbang Newcastle United 1-1. Musim pertamanya bersama Chelsea, ia selalu menjadi pilihan utama Claudio Ranieri, ia mencetak tujuh gol di semua kompetisi. Pada musim keduanya bersama Chelsea ia tetap menjadi pilihan utama, ia mencetak 8 gol di semua kompetisi sedangkan klub mendapatkan peringkat 4 sehingga memberikan kesempatan Lampard bermain dalam Liga Champion UEFA untuk pertama kalinya. Pada musim 2003-2004 Chelsea berhasil mencapai semifinal Liga Champion sebelum akhirnya kalah dari AS Monaco, Lampard mencetak empat gol dalam empat belas pertandingan. Sedangkan di Premiership Chelsea menduduki Runner up dibawah Arsenal.

Premiership musim 2004-2005 merupakan musim tersukses dalam sejarah Chelsea, Lampard bermain di seluruh pertandingan dalam Liga Premiership dengan 13 gol (dari 19 gol yang berhasil dicetaknya). Ia bermain luar biasa sebagai seorang gelandang dengan mengantarkan Chelsea meraih juara Liga Premiership kembali setelah puasa selama setengah abad dengan selisih 12 poin dari peringkat kedua. Dengan empat gol dalam Liga Champion, sisanya ia cetak dalam Piala Liga. Ia mengakhiri musim itu dengan gemilang, yaitu dengan memenangkan penghargaan Pesepakbola FWA 2005.
Musim 2005-2006, Lampard berhasil mencetak 16 gol di Premiership, 2 gol dalam lima pertandingan Liga Champion, dan 2 yang lain dalam pertandingan perebutan piala domestic, dengan total 20 gol di musim itu. Lampard telah mencetak 89 gol untuk Chelsea hingga 31 Maret 2007, ia menjadi pencetak gol terbanyak di klubnya dan termasuk dalam 10 besar secara keseluruhan. Ia juga menjadi gelandang yang paling produktif dalam urusan mencetak gol sepanjang sejarah Chelsea dan berhasil melampaui rekor yang pernah dibuat oleh Dennis Wise, yaitu 76 gol.

Karir Internasional :
Debut pertamanya bersama tim Nasional Inggris saat tim Inggris diasuh oleh Peter Taylor, ia menjadi skuad timnas Inggris U-21 pada 13 November 1997, pada pertandingan melawan Yunani. Pada Pagelaran Europe Champions U-21 tahun 2000 Lampard sudah mengenakan ban kapten. Lampard mencetak sembilan gol selama bergabung dengan tim U-21 yang hanya diungguli oleh Alan Shearer dan Francis Jeffers (keduanya mencetak 13 gol). Pada 10 Oktober 1999 Lampard ditarik ke tim senior pada saat melawan Belgia pada pertandingan persahabatan. Ia tidak terpilih dalam daftar skuad 23 pemain yang membela Inggris dalam ajang Euro 2000 dan juga tidak terpilih dalam skuad tim Inggris ke Piala Dunia 2002 di Korea Selatan dan Jepang. Gol pertama Lampard di Timnas Inggris pada pertandingan persahabatan melawan Kroasia tanggal 20 Agustus 2003.

Euro 2004 di Portugal ia menjadi bagian tim Inggris, ia mencetak 3 gol dari empat pertandingan, sayang Inggris hanya berhasil mencapai perempat final. Lampard dimasukkan ke dalam skuad bentukan Sven-Göran Eriksson dalam babak penyisihan Piala Dunia 2006, ia mencetak lima gol dan memakai kaus bernomor 8 yang sebelumnya dikenakan oleh Scholes. Pada Piala Dunia 2006, media Inggris menuai kritikan atas permainan Lampard yang dianggap kurang memuaskan.Lampard bermain penuh dalam lima pertandingan, ia adalah salah satu dari tiga pemain Inggris selain Steven Gerrard dan Jamie Carragher, yang tendangan penalty-nya berhasil ditepis oleh kiper Portugal, Ricardo Pereira, saat adu penalti melawan Portugal dalam perempat final.

Penghargaan

Klub :
- Piala Intertoto UEFA (1998)
- Piala FA (2007)
- FA Community Shield (2005)
- Piala Liga (2005, 2007)
- Liga Premiership (2004-2005, 2005-2006)

Pribadi :

- Peringkat dua dalam Pemain Dunia FIFA Tahun 2005 (2005)
- Pesepakbola FWA 2005 (2005)
- Peringkat dua dalam Pesepakbola Eropa Tahun Ini (2005)
- Tim FIFPro World XI (2005)

Biografi John Terry


Data diri:

Lahir: Dec 07, 1980
Tempat Lahir : Barking
Kewarganegaraan: Inggris
Tinggi : 182 cm
Berat badan : 75 kg

Terry menjadi pemain pertama di timnas senior Inggris yang mencetak gol di Stadion New Wembley, saat bermain imbang 1-1 melawan Brasil, 1 Juli 2007.

JIKA dicari siapa pemain produk asli Chelsea yang paling menonjol sejauh ini, mungkin semua sepakat menyebut nama John Terry. Defender berusia 27 tahun ini memang telah menjadi figur sentral kesuksesan Chelsea dalam beberapa tahun terakhir.

Kini, Terry merupakan sosok yang tak tergantikan di lini belakang The Blues. Sebanyak enam trofi telah dikoleksinya semenjak menjabat sebagai kapten tim sepeninggal bek asal Perancis, Marcel Desailly.

Sejauh ini puncak prestasi Terry adalah ketika membawa Chelsea meraih double winners di musim 2004-05. Gelar juara Premier League dan Piala Liga berhasil disandingkannya dengan gelar pribadi PFA Player of the Year dan Defender terbaik Liga Champions di musim yang sama.

Tepat di usia 14 tahun, Terry kecil bergabung bersama akademi sepak bola Chelsea. Di sinilah Terry sempat mengalami transformasi posisi dari gelandang hingga menjadi seorang defender sampai sekarang.

Pada 1998, Terry mendapatkan kontrak profesional pertamanya di Chelsea. Tanpa harus menunggu lama tepatnya 28 Oktober 1998, pemuda kelahiran Barking, London Timur, 7 Desember 1980 ini, langsung berkesempatan melakoni debutnya di tim senior saat melawan Aston Villa di ajang Premier League.

Namun di usianya yang masih 18 tahun, Terry belum mendapat kesempatan banyak dari The Blues untuk menunjukkan bakat bermainnya. Imbasnya, Terry dipinjamkan ke Nottingham Forest selama satu musim.

Sekembalinya ke Stamford Bridge pada musim 2000-01, kesempatan untuk Terry mulai datang. Dia mampu bermain sebanyak 23 penampilan sepanjang musim, hingga terpilih sebagai pemain terbaik di Chelsea pada akhir musim.

Perkembangan karier Terry kian berlanjut. Pada musim berikutnya kala dirinya dipercaya mendampingi Desailly di jantung pertahanan. Sepanjang musim Terry mampu mengkoleksi 33 penampilan dengan koleksi sebiji gol. Di tahun ini juga Terry pertama kali mengenakan ban kapten di lengannya, ketika menggantikan Desailly yang tidak tampil saat melawan Charlton Athletic, 5 Desember 2001.

Mulai musim 2003-04. Terry lebih sering menjabat sebagai kapten seiring Desailly yang hampir sepanjang musim absen karena cedera. Bersama tandem barunya kala itu, William Galas, Terry mampu menunjukkan kapasitasnya sebagai tembok tangguh dijantung pertahanan The Blues di era pelatih Claudio Ranieri.

Di musim 2004-05 beberapa perubahan besar terjadi di kubu Chelsea. Pelatih Claudio Ranieri digantikan oleh Jose Mourinho, sementara kapten Marcel Desailly resmi keluar dari Stamford Bridge. Di tahun inilah Terry mulai muncul sebagai andalan utama di jantung pertahanan The Blues. Jabatan kapten resmi diembannya sebagai suksesor Desailly. Sementara, di akhir musim, gelar juara Premier League pertamanya berhasil diraih bersamaan dengan gelar Piala Liga.

Berbagai kesuksesan mulai diraih Terry di musim ini. Selain dua gelar tersebut, Terry juga meraih gelar pribadi yaitu PFA Player of the Year dan Defender terbaik Liga Champions di musim yang sama. Trofi Premier League pun mampu dipertahankannya di musim berikutnya, sayang tidak dengan trofi Piala Liga.

Di tahun 2006, Terry sempat mengalami beberapa kejadian unik selama kariernya di Chelsea. 14 Oktober 2006, untuk kali pertama Terry bermain di posisi penjaga gawang akibat Petr Cech dan Carlo Cudicini cedera saat laga. Pada 5 November 2006, untuk pertama kali Terry di usir wasit dari dalam lapangan. Saat itu, Terry mendapatkan dua kartu kuning dari wasit Graham Poll, hingga mendapat kartu merah pertamanya selama berseragam The Blues.

Meski telah memperoleh banyak gelar, namun masih ada satu impian yang belum dicapai Terry bersama Chelsea, yaitu gelar juara Liga Champions. Musim 2007-08 lalu, mereka hampir memperolehnya setelah mampu melaju ke final untuk menantang Manchester United. Sayang kegagalan Terry dalam mengeksekusi penalti membuatnya harus melupakan gelar impiannya itu.
Namun, perjalanan Terry bersama The Blues masih cukup panjang. Di usianya yang masih 27 tahun, Terry masih memiliki waktu untuk mewujudkan impiannya

PROFIL CHELSEA FC


Chelsea F.C., dikenal juga dengan sebutan The Blues atau sebelumnya The Pensioners, adalah sebuah klub sepakbola Inggris yang bermain di Liga Utama Inggris dan bermarkas di kota London. Klub ini didirikan oleh H.A. Mears pada tahun 1905.

Manajer pertama adalah John Roberson (1905-1906). Chelsea menjuarai Liga Utama Inggris (Premiership) pada tahun 1955 pada masa jabatan Ted Drake sebagai manajer.

Chelsea memiliki banyak sejarah dalam dunia sepak bola Inggris, dan mengalami kesuksesan sebanyak dua periode, sepanjang tahun 1960-an dan awal 1970-an, kemudian pada akhir 1990-an hingga saat ini. Chelsea telah memenangi tiga gelar Liga Utama Inggris (1954-55, 2004-05, 2005-06), empat Piala FA (1970, 1997, 2000, 2007), empat Piala Liga (1965, 1998, 2005, 2007), dan dua Piala Winners (1971, 1998).


DATA

Nama lengkap : Chelsea Football Club
Julukan : The Blues
Didirikan : 1905
Stadion : Stamford Bridge, London (kapasitas 42.449)
Kostum : Biru-Biru (kandang), Biru Laut-Hitam (tandang)
Pemilik : Roman Abramovich
Ketua Klub : Bruce Buck
Manajer : Carlo Ancelotti


PEMAIN MUSIM 2009-2010

Kiper:
1 Petr Cech
22 Ross Turnbull
40 Henrique Hilario

Bek:
2 Branislav Ivanovic
3 Ashley Cole
6 Ricardo Carvalho
19 Paulo Ferreira
17 Jose Bosingwa
26 John Terry (captain)
33 Alex
35 Juliano Belletti
41 Sam Hutchinson
43 Jeffrey Bruma

Gelandang:
5 Michael Essien
8 Frank Lampard
10 Joe Cole
12 John Obi Mikel
13 Michael Ballack
15 Florent Malouda
18 Yuri Zhirkov
20 Deco
24 Nemanja Matic

Penyerang:
11 Didier Drogba
21 Salomon Kalou
23 Daniel Sturridge
39 Nicolas Anelka
45 Fabio Borini

PRESTASI

Juara Liga Inggris : 1954–55, 2004–05, 2005–06,

Runner Up Liga Inggris: 2003–04, 2006–07, 2007–08

Juara Divisi Satu: 1983–84, 1988–89

Piala FA : 1970, 1997, 2000, 2007

Piala Liga (Carling Cup) : 1965, 1998, 2005, 2007

Community Shield : 1955, 2000, 2005

Full Members Cup1986, 1990

Runner Up Liga Champions : 2008

Piala UEFA : 1971, 1998

Piala Super Eropa : 1998

Kamis, 08 April 2010

Frank Lampard


Frank James Lampard adalah pesepakbola andalan klub asal London Inggris, Chelsea fc.
Lampard merupakan gelandang serang andalan Chelsea dan Tim Nasional Inggris.
Berikut adalah biodata Lampard :


Nama Lengkap : Frank James Lampard
Kewarganegaraan: Inggris
Posisi
: Gelandang
Nomor punggung : 8
Lahir
: 20 Juni 1978